Patrich Wanggai yang menjadi korban kasus rasisme. Sumber foto: makassar.tribunews.com



PSSI dan Kemenpora yang berharap tak akan ada lagi insiden rasisme di dunia sepakbola Indonesia. Terakhir, penyerang PSM Makassar Patrich Wanggai yang telah menjadi korban rasialisme.


Wanggai yang saat itu diserang dengan kata-kata tak pantas setelah berhasil mengantarkan timnya menang atas tim ibukota Persija Jakarta dengan skor menyakinkan  2-0, pada hari Senin (22/3/2021). Wanggai yang saat itu telah menjadi salah satu pencetak gol dalam pertandingan di Grup B Piala Menpora 2021.


Bukannya mendapatkan pujian, justru ia mendapatkan ujaran kebencian yang datang. Kebanyakan dari mereka bahkan menuliskan makian di kolom komentar salah satu postingan media sosial milik Wanggai.


Menanggapi kejadian itu, PSSI yang mengaku prihatin dengan nasib yang telah dialami oleh Wanggai. Suporter juga diharapkan bisa saling untuk menghargai, bukan malah melecehkan tentang perbedaan.


"Tentu kami sangat menyesalkan atas tindakan oknum netizen yang mengatakan tentang rasisme kepada saudara Patrich Wanggai. PSSI juga sangat menentang dan meminta agar semua suporter dan netizen yang ada di Indonesia untuk meninggalkan rasisme," kata Pelaksanaan Tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi dalam rilis federasi.


"Jangan sampai ada kejadian ini terulang kembali di dunia persepakbolaan kita. PSSI akan terus memberikan edukasi serta butuh dukungan secara langsung dari semua pihak untuk serius memerangi rasisme di sepak bola Indonesia," ujarnya.


Rasisme sendiri sudah menjadi masalah yang akut yang kerap terjadi di dunia sepakbola. FIFA bahkan sudah membuat kampanye kick racism out of football sejak tanggal 7 Juli 2002.


Hingga saat ini, kejadian serupa juga masih saja terjadi di dalam dan di luar lapangan hijau. Termasuk yang saat ini telah dialami oleh Patrich Wanggai baru-baru ini pada ajang turnamen pramusim Indonesia.


"Sangat disesalkan ya, apalagi FIFA juga dengan keras tidak mentolerir, itu adalah hal yang sangat tak elok. FIFA - UEFA saja sampai selalu mendenda tinggi kalau ada masalah ini di sepakbola yang dinaungi," kata Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.


"Di Indonesia rasisme juga sangat sensitif, saya tak sebut masalahnya, jangan ada lah yang bersifat rasis di dunia sepakbola, termasuk melalui sosial media," ucapnya.

 Situs Bolatangkas Online | Agen Bolatangkas Online | Judi Bolatangkas Terpercaya