Ilustrasi, sumber foto: ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO

SGP TANGKASNekat untuk mudik usai Lebaran Mei lalu, puluhan warga di salah satu RW di Kelurahan Gerendeng, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang dinyatakan positif COVID-19. Tak tanggung-tanggung jumlahnya mencapai 30 orang.

Guna mencegah penyebaran virus COVID-19 lebih lanjut, Kepala Desa Gerendeng, Nasron A Mufti mengatakan, pihaknya langsung melakukan karantina wilayah tempat tinggal warga yang terdampak COVID-19.

Pemerintah kelurahan melakukan pengawasan ketat terhadap masyarakat yang tidak berkepentingan memasuki kawasan RT. Bahkan kelurahan memberlakukan jam malam.

"Penutupan, pemberlakuan jam malam. Kita batasi, yang masih kerja di luar masih sementara diperbolehkan dengan ketentuan protokol yang ketat," kata Nasron, Selasa (8/7/2021).

Kasus tersebar di 2 RT dan yang terpapar sudah diisolasi

Puluhan warga yang terpapar Covid-19 telah diisolasi. Sebanyak 14 orang diisolasi di Rumah Sakit dan Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT), sementara 16 lainnya menjalani isolasi mandiri.

“Kondisi hari ini total positif COVID-19 ada 30 orang, berada di 2 RT yakni RT 11 dan RT 03,  kasus paling banyak di RT 03 sekitar 29 orang,” kata Nasron.


Yang terpapar COVID-19 rata-rata masih satu keluarga

Nasron menduga puluhan warga positif COVID-19 karena nekat mudik ke luar kota atau pulang kampung. Mereka pulang setelah selesainya kebijakan larangan mudik.

“Karena kondisi pemberlakuan penyekatan wilayah, mereka tidak pulang. Tapi, setelah penerapan selesai, akhirnya mereka ada yang mudik tanpa memberitahukan perangkat RT dan RW,” ujarnya.

Mereka baru melapor ke perangkat RT atau RW setelah merasakan efek COVID-19. "Mereka mungkin merasa sakit biasa, ketika kondisi fisiknya melemah baru lapor ke RT dan RW," tambah Nasron.

Puluhan warga yang terpapar COVID-19 rata-rata masih satu keluarga. Warga kini bergotong royong memberikan bantuan sembako kepada mereka.

"Ini (bantuan sembako) akan berjalan sampai mereka sembuh total," kata Nasron.


Ketua RT mengaku kecolongan

Ketua RT 03, Subari, mengaku telah kecolongan. Pasalnya, warga yang positif Covid-19 tidak melapor untuk bepergian atau mudik.

"Saya benar-benar kecolongan. Mereka sudah sakit baru kemudian lapor ke kami," ujarnya.

Meski begitu, kata Subari, warga tampak tidak khawatir dengan kejadian ini. Mereka bekerja sama untuk membantu orang-orang yang positif COVID-19.

“Sebenarnya tergantung kita. Kita mah cuek saja. Karena yang penting jangan terlalu khawatir karena nanti imunnya malah turun,” ujar salah satu warga, Candra.

Kini hanya ada satu akses untuk warga masuk ke kawasan tersebut, yakni di Gang Bahagia. Satuan Tugas Covid-19 juga berjaga di depan posko untuk mengecek warga yang keluar masuk lokasi.