Edhy Prabowo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) telah dicokok oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Edhy Prabowo telah ditangkap saat berada di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Amerika Serikat.


Sebelum ditangkap oleh KPK, Edhy terbang ke Negeri Paman Sam sejak pekan lalu. Pada hari Selasa (17/11) lalu, Edhy Prabowo telah bertolak ke AS dan transit di Korea Selatan. Pada kunjungan pertamanya, Edhy tengah menyambangi Oceanic Institute (OI) yang terletak di Honolulu, Negara Bagian Hawaii. Menurut keterangan resmi di situs KKP, yang dilihat Rabu (25/11/2020), OI adalah organisasi penelitian dan pengembangan nirlaba yang fokus pada produksi induk udang unggul, budi daya laut, bioteknologi, dan pengelolaan sumber daya pesisir secara berkelanjutan.


Lembaga ini disebutkan juga merupakan afiliasi dari Hawai'i Pacific University (HPU) sejak tahun 2003. Berikut ini untuk rangkaian acara kegiatan Edhy Prabowo saat berada di AS:


Jalin Kerja Sama Budi Daya Udang


Antam Novambar selaku Sekretaris Jenderal KKP memaparkan bahwa KKP memilih dalam menjalin kerja sama dengan OI karena lembaga di Honolulu itu telah memiliki teknologi dan ahli yang dibilang mumpuni di sektor budi daya, khususnya untuk spesies udang. Target dari kerja sama ini adalah dapat mentransfer teknologi dan juga pendampingan teknis di bidang genetika udang dari OI.


"Dengan adanya transfer teknologi dalam menghasilkan induk udang unggul, artinya kita dapat mengurangi ketergantungan dari induk udang impor," terang Antam. Antam juga menjelaskan untuk pengembangan budi daya udang nasional merupakan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menunjuk Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP. Oleh karena itu, kerja sama dengan OI merupakan upaya dari Edhy Prabowo dalam menjawab arahan tersebut.



"Merujuk arahan Presiden kepada Pak Menteri Edhy untuk pengembangan budi daya udang vaname, nah ini salah satu upaya ke sana. Untuk pengembangan budi daya di Indonesia, kita perlu kerja sama dengan para expert," terangnya.


Selama di AS itu, Edhy turut didampingi oleh Dirjen Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto, Plt Dirjen Perikanan Tangkap Muhammad Zaini Hanafi, dan Direktur Pemantauan dan Operasi Armada Ditjen PSDKP Pung Nugroho Saksono. Dan untuk kunjungan itu dijadwalkan selama 7 hari.


Penandatanganan Kerja Sama Budi Daya Udang


Penandatanganan kerja sama budi daya udang berkelanjutan ini tengah menggandeng Oceanic Institute of Hawai'i Pacific University, salah satu lembaga riset yang terletak di Honolulu, Negara Bagian Hawaii, Amerika Serikat. Penandatangan Letter of Intent (LOI) itu dilakukan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto bersama dengan Direktur Eksekutif, Wakil Presiden Senior, dan juga Rektor Hawai'i Pacific University di Kantor Oceanic Institute, Waimanalo, Hawaii, pada Jumat (20/11/2020). Edhy Prabowo tengah menyaksikan langsung proses penandatanganan kerja sama itu.


"Kami berharap ke depannya kerja sama KKP dengan Ocean Institute dapat segera diimplementasikan untuk membantu Indonesia mencapai target peningkatan produksi udang," ucap Edhy Prabowo, dalam keterangan tertulis di situs KKP. Edhy Prabowo yakin akan kerja sama ini dapat meningkatkan produktivitas tambak udang di Indonesia, sehingga untuk target produksi 1,5 juta ton per tahun pada tahun 2024 bisa terwujud.


"Untuk memenuhi target tersebut, dibutuhkan benih udang sekitar 114 miliar ekor dan induk sebanyak 7 juta ekor. Mudah-mudahan kebutuhan ini bisa kita penuhi dan target bisa kita capai," terang dia.



Menyapa Nelayan Indonesia di Honolulu


Akhir dari rangkaian kunjungan Edhy Prabowo di AS yakni menyapa sejumlah 201 nelayan Indonesia di Honolulu. Di sana, Edhy Prabowo telah menyerap semua keluhan dan masukan dari para nelayan yang tengah bekerja di kapal penangkap ikan berbendera AS itu. "Masukan, saran, pertanyaan bisa juga ke Instagram menteri. Ini 24 jam bisa kita akses," ucap Edhy Prabowo. Usai berdialog dengan para nelayan, Edhy Prabowo menyempatkan diri untuk bermain games dengan para nelayan.


Terlihat dia telah melemparkan lima pertanyaan kepada lima nelayan sekaligus juga telah menyiapkan hadiah bagi mereka yang dapat menjawab. Pertanyaan-pertanyaan yang dilempar Edhy mulai dari siapa Presiden RI saat ini, Pancasila, serta lagu-lagu kebangsaan. "Pertanyaannya gampang, saya takut lama-lama kalian di sini sampai lupa negeri sendiri," canda Menteri Edhy.



SGPTANGKAS | Agen Bolatangkas Terbaik | Agen Tangkasnet Terpercaya