Masih banyak orang tua yang tengah mendambakan anaknya bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Mereka berpendapat bahwa PNS bisa memberikan jaminan penghidupan bagi anaknya sampai tua.

Pola pikir seperti itu seharusnya sudah tidak ada lagi karena di era serba digital seperti sekarang, banyak sekali peluang untuk bisa menuju kesuksesan tanpa harus menjadi seorang PNS.

Motivator sekaligus Co-Founder dari sejumlah perusahaan yang tengah berada di bawah naungan induk usaha CPN Group, Chandra Putra Negara berpendapat bahwa pola pikir seperti itu tidak terlepas dari sejarah Indonesia yang di mana telah dijajah Belanda selama 3,5 abad.

"Bangsa Indonesia dijajah pemerintah Belanda terlalu lama 350 tahun dan mungkin kerja rodi itu masih tertanam kuat di nenek moyangnya orang bangsa Indonesia. Ditambah lagi kita sudah merdeka 75 tahun dan kita perhatikan orang-orang yang sekarang usia 40 ke atas mereka masih mendambakan anak mereka itu menjadi ASN atau PNS," ujarnya dalam acara d'Mentor.

Sementara itu apabila sebuah negara ingin maju untuk perekonomiannya harus memiliki pondasi UKM yang sangat kuat. Setidaknya dibutuhkan seorang pengusaha sebanyak 7% dari total populasi di sebuah negara apabila ingin ekonominya maju. Chandra berpendapat bahwa hal itu telah terbukti di negara-negara Asia antara lain China, Jepang bahkan Singapura.

"Kita lihat China begitu menjadi sebuah ekonomi yang raksasa sekarang, itu karena mental pengusaha mereka tuh cukup besar. Sehingga mereka tidak tergantung," jakasnya.

Sementara untuk di Indonesia sendiri, sampai saat ini mayoritas dari orang tua ingin sekali untuk anaknya bisa menjadi PNS. Itu pun terbukti dari peminat yang begitu besar saat adanya lowongan CPNS dibuka setiap tahunnya.

Sementara di era digital seperti saat ini, untuk profesi PNS bisa saja tergerus dengan adanya teknologi robotic dan artificial intelligence.

"Oleh sebab itu, harusnya orang tua zaman sekarang itu tidak lagi menganut sistem old mindset seperti zaman Belanda yang ditanamkan dengan begitu kuat oleh kakek atau nenek kita," ujar Chandra.



Dia menyebutkan bahwa sekarang ini begitu banyak anak muda yang telah sukses berkreasi dengan memanfaatkan teknologi dan internet. Contohnya seperti menjadi content creator, konsultan digital sampai berjualan melalui media sosial dan e-commerce.

Profesi-profesi seperti itu kebanyakan sangat diremehkan oleh beberapa orang tua. Maka dari itu seringkali anak muda sering berselisih paham dengan orang tuanya.

"Sehingga terjadi gap generation, ketika terjadi gap generation inilah terjadi perdebatan yang tidak ada akhirnya," imbuhnya.

Chandra memberikan himbauan kepada seluruh orang tua di Indonesia agar memberikan ruang bagi anak-anaknya untuk berkreasi dalam mencari penghasilan yang mereka yakini. Percayakan saja kepada mereka dan pasti mereka akan mengejutkan para orang tua dengan kesuksesan yang sama sekali tidak terpikirkan.