Kementerian Ketenagakerjaan telah merilis hasil kajian dari dampak COVID-19 terhadap kesempatan kerja di Indonesia. Terungkap, telah terdapat 10 jenis pekerjaan yang paling banyak imbas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan ada pula 10 jenis pekerjaan yang paling banyak dirumahkan.


Dari hasil kajian tersebut, berikut ini merupakan daftar 10 pekerjaan yang paling banyak di PHK:

1. Agen dan perantara penjualan dan pembelian (sales) 10,1 persen

2. Pengemudi mobil, van dan sepeda motor 7,3 persen

3. Buruh pertambangan dan konstruksi 6,7 persen

4. Tenaga perkantoran umum 6,7 persen

5. Teknisi ilmu kimia dan fisika 5,6 persen

6. Tenaga kebersihan dan juru bantu rumah tangga, hotel dan kantor 5,1 persen

7. Pekerja penjualan lainnya 4,5 persen

8. Tenaga pengawas gedung dan kerumahtanggaan 4,5 persen

9. Pekerja kasar lainnya 3,9 persen 

10. Buruh industri pengolahan 3,9 persen


Sementara itu, berikut ini merupakan daftar 10 jenis pekerjaan yang paling banyak dirumahkan selama berlangsungnya pandemi COVID-19:

1. Pekerja penjualan lainnya 17,1 persen

2. Profesional penjualan, pemasaran dan hubungan masyarakat 10,6 persen

3. Buruh pertambangan dan konstruksi 3 persen

4. Mekanik dan tukang reparasi mesin 3 persen

5. Pengemudi mobil van dan sepeda motor 2 persen

6. Operator mesin stasioner lainnya 2 persen

7. Tenaga perkantoran umum 2 persen

8. Teknisi ilmu fisika dan teknik 2 persen

9. Buruh transportasi dan perdagangan 1,5 persen 

10. Tenaga kebersihan dan juru bantu rumahtangga, hotel dan kantor 1,5 persen. 


Sebagai informasi, studi yang dilakukan pada 1105 perusahaan yang bergerak di 17 sektor ekonomi pada klasifikasi 1 digit KBLI Badan Pusat Statistik (BPS). Studi yang dilakukan pada periode bulan Agustus 2020 dengan metode survei pengambilan data secara daring dan telepon dengan margin of eror 3,01 persen.


Studi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui jenis pekerjaan yang akan tergantikan, dan mengetahui untuk keahlian yang diperlukan usai pandemi. Kemudian untuk mempersiapkan alternatif kebijakan setelah pandemi COVID-19 berakhir.


Sebelumnya, Bambang Satrio Lelono selaku Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, mengungkapkan bahwa hampir seluruh perusahaan di Tanah Air telah mengalami penurunan keuntungan, produktivitas, dan permintaan. Sehingga efisiensi harus dilakukan. "Ditemukan 9 dari 10 perusahaan terdampak COVID-19 atau tepatnya 88 persen (responden)," ucapnya.


Seperti diketahui, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjabarkan bahwa terdapat sejumlah 2,56 juta orang angkatan kerja yang telah menjadi pengangguran saat ini. Kemudian terdapat 760 ribu orang yang bukan angkatan kerja juga harus menjadi pengangguran. Selanjutnya, COVID-19 juga telah mengakibatkan sejumlah 1,77 juta orang yang sementara tidak bekerja atau dirumahkan.



SGPTANGKAS | Agen Bolatangkas Terbaik | Agen Tangkasnet Terpercaya